MEDAN - Sungguh malang nasib HS (36), wanita yang bekerja sebagai guru di salah satu sekolah yang berada di Kota Medan. Pasalnya, Dia dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan dugaan penganiayaan anak dibawah umur.
Dijelaskan HS, bermula anaknya bernama ZA (7) dibully oleh 5 temannya. tidak hanya itu, ZA dibawa ke rumah kosong dan ditelanjangi serta alat kelaminnya di Pegang - pegang.
"Bahwa pada tanggal 10 Maret 2024 sekitar jam 17.00 Wib, anak saya bernama ZA alias KAR pulang ke rumah dalam keadaan menangis, menjerit-jerit ketakutan dengan wajah pucat mengadu kepada saya bahwasannya (Aca) dan RAP mengajak teman-temannya yang lain untuk membully anak saya dengan mengatakan, 'YuK, Kita Bully dia (KAR)', selanjutnya (Aca), RAP Dkk membawa anak saya ke rumah kosong dengan dibopong beramai-ramai (sekitar 5 orang anak) selanjutnya menelanjangi dan memegang/memainkan alat kelamin anak saya, " ucap HS kepada awak media, Jum'at (23/8/2024)sekira pukul 17:00 wib.
Lebih lanjut, HS menjelaskan kelima anak-anak tersebut yang menelanjangi dan memainkan alat kelamin anaknya inisial Aca (9), anak dari YSS, RAI (13), RAP (11) AL (10), OD (8).
"Karena aduan anak saya tersebut diatas dan menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anak saya, saya langsung mendatangi ke rumah kosong tersebut dan melihat kelima anak yang membully anak saya sedang duduk di tembok rumah kosong dalam posisi berjejer/berbaris dengan urutan dari kanan saya RAP, OD, RAS (ACA), RAU, AL, selanjutnya saya bertanya kepada mereka dan menegurnya, " sambung HS.
Akibat dari anak HS yang ditelanjangi dan dipegang kemaluannya, malam harinya anak HS mengigau dan menjerit hingga demam tinggi.
"Bahwa kakek RAS (Aca) inisial SS mengancam, menghasut dan menekan anak-anak yang berada di sekitar rumah saya untuk tidak berteman dan bermain dengan anak-anak saya sampai anak saya KAR takut untuk sekolah dan keluar rumah, " kesal HS.
Menurut keterangan HS, semenjak kejadian itu anaknya mengalami gangguan psikis dan trauma.
"Dengan kejadian tersebut anak saya KAR mengalami trauma jika keluar rumah dan melihat kelima anak tersebut langsung masuk kerumah jika melihat mereka, " sebutnya.
Mirisnya, Anak HS yang menjadi korban dan mendapatkan Bullyan dari teman - temannya malah dilaporkan ke Polrestabes oleh salah satu orang tua yang anaknya diduga sebagai pelaku pembullyan.
Atas laporan itu, kini HS harus mengikuti panggilan klarifikasi dari pihak kepolisian Polrestabes Medan dan HS harus meninggalkan murid - murid didiknya di sekolah.
Selain itu, HS juga membuat Dumas ke Polda Sumatera Utara terkait masalah yang menimpa anaknya. Dalam waktu dekat, HS juga akan melaporkan balik anak - anak yang melakukan tindakan yang merusak psikis anaknya.